​Cabang sepak bola di SEA Games kembali mengalami perubahan regulasi. Jika sebelumnya batasan usia di bawah 23 tahun menjadi hal wajib, kini semua tim mewajibkan menggunakan pemain U22.

Pada SEA Games Malaysia 2017, regulasi tersebut sudah mulai diterapkan. Perubahan batasan usia pemain ini pun mendapat tanggapan positif dari eks pelatih Timnas U23 SEA Games Aji Santoso.

Bagi Aji, ketentuan tersebut sangat bagus. Ia mendukung perubahan aturan kelompok umur di SEA Games ini karena berkaitan erat dengan pembinaan pemain usia muda.

“Dengan aturan ini, pembinaan pemain muda akan mendapatkan perhatian lebih dari seluruh negara ASEAN. Ini sangat penting, karena pemain muda adalah fondasi timnas sebuah negara di masa yang akan datang,” ujarnya seperti yang dilansir dari ​Bola.com.

Kelompok usia U23 sudah terlalu tua bagi seorang pemain yang diproyeksikan menjadi bintang baru timnas di berbagai ajang internasional.

Kelompok usia U23 juga tidak terkoneksi dengan sejumlah agenda internasional yang menggunakan kelompok umur, khususnya Olimpiade. Sehingga masa edar pemain U23 pun relatif pendek.

“Banyak pemain bagus di Timnas U23. Namun mereka tidak bisa masuk ke timnas proyeksi olimpiade karena usia mereka sudah lewat. Sangat disayangkan kalau hanya sampai SEA Games lalu terputus,” jelas Aji.

Di Indonesia sendiri, Aji menilai pembinaan usia muda berjenjang masih kurang mendapat perhatian. Hal ini bisa dilihat dari penjenjangan pembinaan yang kurang rapi.

Padahal, kerapian jenjang pemain muda dibutuhkan agar fondasi untuk Timnas, baik kelompok umur maupun Timnas senior cukup kuat.

Dengan perubahan regulasi yang diberlakukan, Aji berharap, jika sanksi FIFA sudah dicabut, Indonesia mulai menyiapkan pembinaan berjenjang dengan sebaik-baiknya.

“Tanpa pembinaan yang baik, dan pelatih yang baik pula, penerapan regulasi ini tak akan berjalan sesuai jalur yang diinginkan. Setiap aturan selalu memiliki tujuan bagus, begitu pula dengan perubahan regulasi batasan usia di SEA Games. Tujuannya tidak akan tercapai kalau tidak dibarengi dengan kemauan dan upaya keras dari masing-masing negara,” tandas mantan kapten Persebaya di era 1990an itu.